Laman

Kamis, 20 Agustus 2015

Waktu; Di Pesisir Utara

Apakah kau letih, sayang? Terlihat ayun batang kakimu goyah dan terdengar serak-serak menambah aus telapak sandal perempuanmu tergores aspal jalan lokasi wisata pesisir utara pulau Jawa. Berapa banyak waktu terpenggal yang tercatat pada arloji perak yang melingkar di lengan kirimu. Kukira cukup lama kita bersama disini, dalam alunan musim bulan Juli. Bila kau pandang langit, maka tak perlu banyak waktu bagi tajam matamu untuk mengakui ketajaman sayat sang surya nyalang. Sementara di pintu pori-pori kulit keningmu yang langsat, sesekali kulihat bintik-bintik keringat. Aku ingin mengusapnya dengan tanganku-seperti ibu yang kerap merapikan aku waktu kecil dulu-, namun lebih dulu terserap dan terbawa dalam sapuan angin utara. [*]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar