Puisi A. Syauqi Sumbawi
dari kapal-kapal, dari balik lengkung gelombang
angin tak luput berkabar di bening cakrawala
dan pencerita mengeja bias samudera,
kisah manusia
pada dermaga muat bongkar dan pasar
pada layar terbakar, bubuk mesiu dan dentum meriam
pada jaring yang meremas sirip ikan, terumbu, dan rumputan
pada bunga dan kepala hewan yang menyunggi doa
pada bendera yang memangsa, perompak
dari pulau siluman
dari kapal-kapal, dari barisan nyiur yang berjaga
Tuhan diperkenalkan dalam bahasa,
untuk memanggil namanya
dalam kuasanya, manusia berkumpul dalam
suku dan bangsa
dalam batas lautan
dalam riak yang membusakan perjalanan
dari kedalaman india yang lekat
dari daratan cina yang lebar
dari gurun pasir arabia yang pualam
dari teluk persia yang berpintu menghadapmu
dari andalusia yang terbelah dua,
seperti tordesillas yang menggaris selatan dan utara
dari segala arah, seperti malam turun di tengah lautan
dan seperti lautan, kisah manusia adalah
lukisan gelombang
tangan yang menjabat dan darah yang membasah
atas nama rempah
atas nama kekuasaan
atas nama tuhan
pendatang dan pribumi selalu bertemu musim katulistiwa
dari kapal-kapal, di lengkung gelombang
di sini, angin masih berkabar peristiwa, cahaya nusantara
dan pencerita mengisahkan ribuan pulau
terangkai laut
dimana kau dan aku adalah kita
laut dengan air yang itu juga, sejak manusia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar