Laman

Jumat, 23 Oktober 2020

(PUISI) Kisah Hujan

 

Puisi A. Syauqi Sumbawi

 

pada kisah hujan

kubaca darah mengucur dari tubuh perawan

anyir, bersama nasib yang getir

di altar puja, nyawa mengganti dupa

 

ya, maulana

apakah asal langit hidup manusia demikian pahit

darah tak juga basah

menambah kelam bongkah kerontang

 

ya, malik

kusimak gumpal awan di telapak tangan

bersama iradah, menetes pada khidmah tengadah

kuasa segala semesta

 

ya, ibrahim

kulihat rintik pada terik, derai menyemai

dari pengunungan mengalir, hijau pematang

palawija dan toga dalam tubuhnya

 

pada kisah hujan yang kaubawa

sebelum mereka pun sengit menerka langit

dan kau dalam kelana makrifah

membumikannya, ketika memanggil manusia

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar