Puisi A. Syauqi Sumbawi
rembulan batu, gemintang batu
dalam tunjuk matamu,
beku
malam meniup tinggalan asap
—rekah wajah yang menguap—
membekap,
jam-kamar pengap
sungguh,
ini bukan kemenangan pandawa
atau kekalahan kurawa di
padang kurusetra
hanyalah sesuatu yang
menyeteru
bersama hitungan waktu
—yang datang
dengan kenyataan—
rembulan batu, gemintang batu
dalam matamu,
beku
di luar,
malam menelusupkan remang
bagimu tepat kauletakkan pada
lintasan
biar terpenggal tajam jarum
jam
seperti mimpi buruk yang layak
dilupakan
2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar