Laman

Rabu, 28 Oktober 2020

(PUISI) Perempatan Di Bawah Purnama

 

Puisi A. Syauqi Sumbawi

 

 

pernah kautunjukkan padaku sebuah perempatan

yang kerap perdengarkan dengus keras,

kereta-kereta melintas

melekatkan perjalanan yang mencabar di kejauhan

ditelan jarak pada pandang

 

dan terlihat juga olehku air menggenang

menampakkan purnama dalam goyang

seperti keyakinan dan cinta yang rawan di dada

seperti para penambak yang menggantungkan segala

pada jilah keningnya selepas menceburkan diri;

benih-benih yang membesar pada piring saji

 

begitulah,

sebab rindu yang tak kumengerti

dan kesendirian yang berat membebani

yang menyeretku pada sebuah anggapan

—berada di luar garis kenormalan—

lantas, aku menuju ke perempatan itu

berputar-putar, melihat awal setiap kedatangan

berharap dapat menyalami kesendirianmu

yang kemudian kita bundarkan dalam secangkir kopi

yang kita hirup bersama seperti malam-malam yang lalu

 

namun begitulah,

aku tetap dengan hari-hari yang luput kunamai

menatapi kereta-kereta yang mendengus keras, dan

genangan purnama yang sungguh merawankan

yang kesemuanya kian melengkapkan;

bahwa setiap kita berada dalam kesendirian

hanya pada jeda kita bisa saling jumpa

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar