Puisi A. Syauqi Sumbawi
ketika tongkat lepas, lokajaya merampas
bonang menangisi luput, semak cerabut
seperti menandai kekasih yang lupa
jatuh seperti kisah anak manusia
pada hidup, kulihat akar menggeliat kecil
dipeluk tanah asal setelah berandal
menjaga tongkat yang tancap
di arus muara, melepas segala cinta
karena cinta adalah lumut yang rambut
pada raga yang tanah, menanggal nama
dan ketika air mengisyaratkan sungai
hanya nafas yang menjadi tanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar